Sabtu, 17 Oktober 2015
True Spirit BJ Habibie
1.Jenis
Buku : Non Fiksi
2.Judul
Buku : True Spirit Bacharuddin
Jusuf Habibie
3.Pengarang : A.Novi
4.Penerbit
& Thn : LAMAFA PUBLIKA & 2013
5.Tebal
Buku : 206 halaman
B.
Pokok
–pokok Isi Buku
1. Tanah
kelahiran Habibie.
2. Masa
kecil Habibie.
3. Pindah ke Bandung.
4. Latar
belakang pendidikan Habibie.
5. Kisah
asmara dengan Ainun Besari.
6. Karier
Habibie Bidang Industri di
Jerman.
7. Habibie Mendirikan Industri Pesawat Terbang di
Indonesia.
8. Habibie di Pemerintahan RI.
9. Hubungan Habibie dengan Soeharto.
10. Pemikiran Habibie tentang Pembangunan di Indonesia.
11. Pemikiran Habibie di Bidang Industri.
C.
Hal
Menarik Isi Buku
1. Keluarga Habibie menjadi panutan warga setempat karena
latar belakang keIslaman.
2. Habibie jarang bermain dan memilih untuk belajar.
3. Habibie dijual secara simbolis karena kepercayaan adat
nya.
4. Habibie adalah anak yang Cakap.
5. Habibie Pandai di pelajaran Eksakta.
6. Studi Habibie di ITB lulus pada semester pertama.
7. Habibie termasuk Mahasiswa termuda dari Indonesia yang
kuliah di Jerman.
8. Habibie Aktif dalam beberapa Organisasi ketika Kuliah
di Jerman.
9. Habibie Meraih Gelar Doktor Ingenieur dengan predikat Summa Cum Laude. Ia merupakan Doktor
Ingenieur ke – 4 yang dihasilkan Perguruan Tinggi di Jerman setelah Perang
Dunia II.
10. Habibie dan Ainun hidup dengan ekonomi pas – pas an
ketika di Jerman.
11. Habibie berhasil mendesain Pesawat DO-31 yang Terbang
Bersayap Pertama di dunia yang mampu tinggal Landas dan Mendarat dalam posisi
Tegak.
12. Habibie Sempat
mendapat tawaran menjadi Guru Besar di beberapa Universitas di Jerman tetapi
beliau menolaknya.
13. Habibie bersama rekan-rekannya yang bekerja di Jerman
memiliki julukan Elbe Mafia.
14. Pesawat N-250 adalah Pesawat Kebanggaan Indonesia dan
Luar Negeri.
15. Setelah PAL di tangani Habibie, di usia nya ke – 5 ,
Perwujudan dari tahap pertama transfer teknologi membuahkan karya, yaitu Kapal
cepat dengan berat 400 Ton di tampilkan ketika Perayaan di tepi pantai Ujung
Surabaya.
16. Habibie mulai memikirkan tentang Pembangunan ketika
beliau Kuliah di Jerman dan aktif di Organisasi PPI Aachen. Dia dan Mahasiswa
Indonesia yang ada di Jerman mengadakan Seminar Pembangunan di sana.
17. Cita – cita Habibie sejak kecil Ingin Menjadi
Insinyur, dan ketika kuliah dia pergi ke Jerman untuk mewujudkan Cita –
citanya.
D.
Rangkuman / Sinopsis
isi Buku
Pare – pare
Sulawesi Selatan adalah tanah dimana Habibie dilahirkan dan dibesarkan.
Bacharuddin Jusuf Habibie atau biasa di
panggil Rudy lahir pada 25 Juni 1936. Keluarga Habibie menjadi panutan warga
setempat karena keluarga yang disiplin dengan latar belakang keIslaman.
Masa kecil Rudy
hidup dengan suasana keagamaan, Ia jarang bermain dan memilih untuk belajar.
Kegemaran nya yaitu Menunggang kuda.Habibie dikenal dengan prinsipnya yang
Teguh.Pada suatu waktu Habibie di jual secara simbolis karena kepercayaan adat
istiadat nya. Habibie bertemu dengan
Soeharto di Makasar, kala itu Soeharto bertugas untuk menumpas pemberontakan
Andi Aziz. Ayah Habibie meninggal mendadak karena Serangan Jantung, pada waktu beliau
menjalankan Sholat Isya’, yang menutup mata Almarhum adalah Soeharto.
Karena ayahnya
meninggal, Keluarga Habibie akhirnya pindah ke Bandung. Mereka pindah secara
bertahap, dan Habibie adalah yang mendapat giliran pertama.Habibie adalah anak
yang Cakap. Habibie bersekolah di SMP 5 bandung dan melanjutkan ke SMA Kristen
/ Lycium pada tahun 1951 (beliau pandai pada Mata Pelajaran Eksakta). Habibie
mempunyai Hobi Menyanyi, dan sering menyanyi di acara-acara sekolah.
Setelah lulus
SMA, Habibie Melanjutkan ke Fakultas Teknik UI tepatnya pada Departemen Elektro, yang kemudian
menjadi ITB. Ia menjadi pusat perhatian ketika Ospek. Studi Habibie disana
tidak lama, beliau Lulus Sarjana Muda -1 pada semester Pertama. Pada tahun
1955, Habibie melanjutkan Kuliah ke Jerman karena Ibu nya mendapatkan Beasiswa
untuknya. Habibie merupakan Mahasiwa termuda dari Indonesia, Ia pun aktif dalam
Organisasi Mahasiswa, sebagai Sekretaris Persatuan Pelajar Indonesia (PPI). Habibie
sempat Sakit ketika di Jerman, sampai – sampai Ibunya pun datang ke Jerman
untuk Menjenguk nya. Beliau akhirnya lulus dan mendapat Gelar Diplom.Ing pada tahun 1960.
Setelah lulus,
Habibie cuti ke Indonesia selama 3 bulan untuk menikah dengan Ainun Besari dan
kembali ke Jerman bersama Istrinya. Ia kemudian bekerja di TH Aachen sebagai
Ahli Kontruksi Pabrik Kereta Api. Habibie mengikuti suatu tesis, dan hasilnya
ia Lulus dengan Gelar Doktor Ingenieur dengan predikat Summa Cum Laude. Habibie
dan Ainun Besari berpacaran selama 2 bulan lalu menikah. Setelah mereka menikah,
mereka selanjutnya pindah ke Jerman. Hidup mereka selama 3,5 tahun di Jerman
pas – pas an, dan mulai membaik ketika Habibie bekerja di Hamburg.
Habibie ahli di
Bidang Industri Pesawat Terbang, sehingga dia berhasil mendesain Pesawat DO-31
yang terbang bersayap pertama di dunia yang mampu tinggal landas dan mendarat
dalam posisi tegak. Keberhasilan Habibie dalam dunia Industri Pesawat Terbang
berhasil menghantarkannya pada posisi sebagai Wakil Presiden di Perusahaan MMB.
Beliau sempat mendapat tawaran untuk Menjadi Guru Besar di beberapa Universitas
di Jerman, tetapi Habibie menolak nya. Habibie memiliki niat untuk membangun
Industri Pesawat Terbang di Indonesia. Akhirnya pada tahun 1970, dia mengajak
rekan – rekannya untuk bekerja di MMB. Habibie dan rekan – rekannya yang
bekerja di MMB memiliki julukan “Elbe Mafia”.
Atas dasar
perintah Soeharto, Ibnu Sotowo meminta Habibie pulang, untuk melakukan
Pembangunan Teknologi Indonesia yang sangat tertinggal disbanding Negara lain.
Akhirnya Habibie pulang dan mendirikan Industri Pesawat Terbang. Banyak pesawat
yang sudah di produksi PT.IPTN, tetapi yang paling di banggakan Bangsa
Indonesia juga Luar Negeri adalah Pesawat N-250, bahkan ketika terbang Perdana
nya dihadiri oleh Presiden Soeharto dan Wakil Presiden Try Sutrisno beserta
rombongan. Setelah berhasil di PT.IPTN, Habibie mendapat Amanah untuk menangani
PT.PAL ( Penataran Angkatan Laut ). Setelah di tangani Habibie, di usia PAL ke
– 5 yaitu 15 April 1985. Perwujudan dari tahap pertama transfer teknologi membuahkan
karya, yaitu Kapal cepat dengan berat 400 Ton di tampilkan ketika Perayaan di
tepi pantai Ujung Surabaya.
Habibie masuk
dalam Pemerintahan karena diangkat menjadi Menteri Negara dan Riset pada tahun
1978. Pada 1 Januari 1993 beliau diangkat menjadi Koordinator Harian Dewan
Golkar. Habibie naik menjadi Wakil Presiden dalam keadaan Indonesia mengahadapi
berbagai masalah yang kompleks dan mengakibatkan Demonstrasi yang terjadi di
mana-mana. Habibie menjadi Wakil Presiden selama 72 hari. Soeharto membentuk
kabinet Reformasi lalu mengundurkan diri dari Kursi Presiden dan digantikan
oleh Habibie.
Pertemuan
Soeharto dan Habibie berawal ketika mereka di Makasar ketika tahun 1950, Mereka
bertemu kembali tahun 1970 ketika Habibie di Jerman dan Soeharto sedang melakukan
Kunjungan Kenegaraan di Belanda dan Jerman. Soeharto mengatakan agar Habibie
bersiap – siap kembali ke Indonesia dan mendirikan Industri Pesawat Terbang di
Indonesia. Di usia nya ke 38, Habibie kembali ke Indonesia dan mendirikan
Industri Pesawat Terbang. Habibie kemudian diangkat menjadi Wakil Presiden pada
11 Maret 1998, dan bersama – sama dengan Soeharto memimpin Indonesia. Tak lama
kemudian, Indonesia dilanda Krisis Ekonomi, Akhirnya Soeharto mengundurkan diri
dari Presiden dan Habibie naik menjadi Presiden. Kemudian hubungan Habibie
dengan Soeharto berakhir kabur atau Misterius.
Habibie mulai
memikirkan tentang Pembangunan ketika beliau Kuliah di Jerman dan aktif di
Organisasi PPI Aachen. Dia dan Mahasiswa Indonesia yang ada di Jerman mengadakan
Seminar Pembangunan di sana.
Cita – cita
Habibie sejak kecil Ingin Menjadi Insinyur, dan ketika kuliah dia pergi ke
Jerman untuk mewujudkan Cita – citanya itu. Ia lulus dengan Gelar Doktor, dan
bekerja di MMB sebagai Kepala Penelitian dan Pengembangan pada Analisis
Struktur tahun 1965 – 1969. Beliau kemudian kembali ke Indonesia karena
pemikirannya sebagai Generasi Pembangunan. Kemudian Habibie mendirikan PT.IPTN
yang sekarang bernama PT. Dirgantara Indonesia pada tahun 1976 dan memproduksi
Pesawat / Helikopter. Pesawat yang menjadi Kebanggaan Indonesia adalah Pesawat
Gatot Koco N-250.